
“ Ada suatu cerita yang menceritakan sorga yang rusak akibat ulah dari seorang manusia. Semua Gandarawa takut karena diserang oleh manusia yang bernama Werkodara “
Ratu Tribhuwana Tunggadewi yang telah maklum akan maksud sindiran tersebut kemudian menjawab
“ Sungguh benar katamu itu Mada kalau tidak Bhatara Bayu lekas datang menasehati sang Werkodara, pastilah sorga itu hancur lebur keadaannya.
Pendeta Purohita Danghyang Asmaranata kemudian meyampaikan pendapatnya
“Memang benar sabda paduka, perihal yang tadi disebut Bhimaswarga karena sang Werkodara itu sungguh sungguh teguh dan perwira “
Atas saran kedua orang kepercayaannya tersebut Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi kemudian memerintahkan kepada para Menterinya
“ Wahai paman paman sekalian, kini ada yang kami anggap manusia yang bernama Werkodara mengacau sorga yakni Raja Bali. Beliau sekarang tidak mau menghiraukan perintah kita disini. Oleh Karena itu marilah kita mencari Bhatara Bayu untuk menasehati atau menghukum Raja Bali itu “
Demikianlah hasil rapat tersebut yang memutuskan melaksanakan ekspedisi ke Pulau Bali untuk menangkap Raja Sri Gajah Waktera. Namun demikian usaha untuk menundukkan Bali tidaklah mudah karena Kerajaan bali dikawal oleh patih dan menteri yang memiliki kesaktian yang sangat tinggi sehingga sulit untuk ditaklukkan.
Rapat akhirnya memutuskan bahwa sebelum Gajah Mada melakukan penyerangan ke Bali maka Kebo Iwa sebagai orang yang kuat dan sakti di Bali harus disingkirkan terlebih dahulu. Jalan yang ditempuh dengan tipu muslihat yaitu raja putri Tribhuwana Tunggadewi mengutus Gajah Mada ke Bali dengan membawa surat yang isinya seakan-akan raja putri menginginkan persahabatan dengan raja Bedahulu.
Keesokan harinya berangkatlah patih Gajah Mada ke Bali melalui lapangan Bubat kemudian meyusuri pantai dipesisir desa Pejarakan, Telagorung, Palu Ayam, Kapurancak dan mendarat di pantai Jembrana. Dari sana patih Gajah Mada melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melalui pesisir Umabangkah, Seseh, Kadungayan, Kalahan , Tuban dan terus ke Gumicik. Dari Gumicik Patih Gajah Mada mengarah ke utara menuju Sukawati. Di Sukawati Patih Gajah Mada dijemput oleh Kipasung Grigis yang sudah mengetahui perihal kedatangan patih Gajah Mada tersebut ke Bali.
Bersambung ke ..................... bagian kedua
Silahkan anda meninggalkan komentar demi kemajuan dan perkembangan blog ini, mohon jangan melakukan spam ..... (pasti akan terhapus secara otomatis)