BALAI AGUNG MANGUNTUR
Penuturan kitab Negarakertagama tentang Balai Agung Manguntur ini dapat ditemukan di dalam pupuh VIII/3 yang berbunyi : "...alwagimbar ikang wanguntur <i haturd[d]isi> watangan ika witana ri t(e)ngah ..." yang artinya : " ... Balai Agung Manguntur dengan Balai Witana di tengah, menghadap padang watangan yang meluas ke empat arah ...".
Selanjutnya di dalam pupuh XI/1 menyebutkan : " ... na lwir sang mark ing witana pinake dalem inapi rinangga sobhita ..." yang artinya : "... itulah penghadap Balai Witana, tempat tahta yang terhias serba bergas ...".
Dari uraian kedua pupuh ini dapatlah kiranya ditarik suatu kesimpulan yaitu, tahta kerajaan Majapahit terletak di sebuah balai yang disebut dengan Balai Witana, yang letaknya tepat di tengah-tengah Balai Agung Manguntur yang menghadap ke padang watangan (yang luas, meluas keempat arah).
Seperti apakah bentuk Balai Agung Manguntur dengan Balai Witana tersebut ? Mungkin identifikasi yang mirip dengan uraian kitab Negarakertagama tersebut adalah seperti bentuk Bangsal Siti Hinggil Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Bangsal Siti Hinggil Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Selanjutnya, perihal tiang-tiang penyangga bangunan ini Negarakertagama di dalam pupuh XI/2 menuturkan : " ... sakweh ning grha nora tan pasaka mokir-ukiran ap(e)ned winarn[n]ana ..." artinya : " .. semua rumah bertiang kuat, berukir indah, dibuat berwarna-warni ...".
Foto-foto di bawah ini menunjukkan bentuk-bentuk tiang penyangga berukir sebagaimana yang disebutkan dalam pupuh tersebut di atas.
Rekonstruksi pilar/tiang penyangga
J.B. Tjondro Purnomo ,SH
Bersambung ........... ke bagian keenam
Silahkan anda meninggalkan komentar demi kemajuan dan perkembangan blog ini, mohon jangan melakukan spam ..... (pasti akan terhapus secara otomatis)