Majapahit mengundang banyak polemik, Majapahit mengundang berbagai penafsiran, Majapahit dapat mengakibatkan kekeliruan sejarah bila tidak hati-hati dalam menafsirkannya.
Polemik yang pertama muncul dan sering menimbulkan berbagai macam penafsiran adalah berkaitan dengan masalah raja-raja yang pernah memerintah Majapahit berikut dengan sosok patih Amangkubhumi yang mendampinginya. Sebenarnya dalam beberapa artikel terdahulu hal ini pernah diulas, hanya kemungkinan susunannya yang terpencar sehingga masih agak membingungkan. Oleh karenanya lewat artikel ini, saya (penulis) akan mencoba mendeskripsikannya secara sistematis.
Beberapa media elektronik baik itu Wikipedia maupun beberapa thread di Kaskus telah mendeskripsikannya, namun masih membutuhkan penjelasan secara lebih rinci lagi, hal mana dimaksudkan agar kaum muda Indonesia dapat lebih mengenal Majapahit secara lebih gamblang dan benar, serta tidak terpengaruh oleh pemberitaan-pemberitaan mereka-mereka yang kurang bertanggung-jawab dan hanya mengejar publikasi dan atau keuntungan semata.
Uraian dari Wikipedia
Uraian dari Kaskus pada thread budaya
Baiklah, berikut ini adalah uraian Raja-raja Majapahit berikut dengan Patih Amangkubhumi yang mendampinginya :
Nararya Sanggramawijaya yang bergelar Sri Kertarajasa Jayawardhana, memerintah dari tahun 1293 M - 1309 M.
Beliau adalah putera dari Dyah Lembu Tal, cucu dari Narasinghamurti (Mahisa Campaka), cicit dari Mahisa Wunga Teleng, keturunan dari Ken Arok dari hasil perkawinannya dengan Ken Dedes. Dengan demikian Sanggramawijaya ini jelas-jelas trah Singosari dan hal ini tidak dapat di ganggu-gugat, silsilah geneologis ini juga nyata dalam pengakuannya sendiri yang tertulis pada prasasti Kudadu berangka tahun 1294 M.
Adapun Patih Amangkubhumi yang mendampinginya adalah Pu Tambi atau yang terkenal dengan sebutan Patih Nambi. Hal ini disebutkan dalam prasasti Penanggungan berangka tahun 1296 M, sebagai berikut "Rakrian Patih : Empu Tambi ; Rakrian Patih Daha : Empu Sora ; Rakrian Demung : Empu Renteng ; Rakrian Demung Daha : Empu Rakat ; Rakrian Kanuruhan : Empu Elam ; Rakrian Rangga : Empu Sasi ; Rakrian Rangga Daha : Empu Dipa ; Rakrian Tumenggung : Empu Wahana ; Rakrian Tumenggung Daha : Empu Pamor ; Sang Nayapati : Empu Lunggah ; Sang Pranaraja : Empu Sina ; Sang Satyaguna : Empu Bango".
Penulis : J.B. Tjondro Purnomo ,SH
Bersambung ............... ke bagian kedua
22 komentar
Lengkap sekali Pak, dulu saya termasuk penggemar sandiwara radio tentang majapahit, disana juga banyak diceritakan, ada beberapa nama yang saya ingat, artikel ini lebih lengkap, ada bagian pertama dan kedua, kita tunggu bagian selanjutnya....sukses buat blog ini
Balashmmm....
Balasbanyak juga ternyata raja2 dari majapahit yang belum saya ketahui. terima kasih atas infonya.
oh yah kalo bisa dan ada sumber, mohon dijabarkan info tentang raja2 tersebut :)
Wah mantap, inilah ulasan tentang pembesar-pembesar kerajaan Majapahit, sukses selalu, lanjutkan sampai tuntas ...
BalasMelihat, membaca serta menyimak artikel-artikel dalam blog ini .., sepertinya sudah waktunya untuk dibuatkan sebuah buku tentang Majapahit (yang sebenarnya). Saran aja ... judulnya MENGUAK KEBESARAN MAJAPAHIT ....bagaimana ?
BalasWah ... tambah wawasan, tambah jelas
Balassebelumnya maaf.
Balas(tnpa mengurangi tali silaturahmi)
tolong banner ane diblog sobat dcopot aja gan..
berhubung ane mau hapus smua banner, dan menggantinya dgn link aja...
link sobat udah ane pasang.
maksih
menambah wawasan tentang kerajaan majapahit disini. terima kasih kawan atas postingannya.. salam kenal :)
BalasIlustrasi para pemimpin di jaman kerajaan Majapahit yang bagus
BalasSumber yang pasti adalah berupa prasasti-prasasti tentang kerajaan Majapahit, ditambah dengan kitab Negarakretagama.
BalasTerima kasih atas atensi anda, selamat datang dan selamat bergabung.
BalasTerima kasih atas kesediaan anda untuk mampir di blog yang sederhana ini ..., rahayu
BalasUntuk meluruskan sejarah tentang kerajaan Majapahit saya sangat setuju dengan usul saudara Krisna agar ditulis dalam sebuah buku.thanks Salam dari Sumba
BalasDalam Prasasti Waringin Pitu yang dikeluarkan Kertawijaya alias Wijaya Parakrama Wardhana menyebutkan Samarawijaya dan Wijayakarana, dua putra Rajasawardhana, yang dalam Pararaton dikenal juga sebagai Baginda Kahuripan dan Baginda Mataram. Sementara dua putra Rajasawardhana lainnya ketika itu belum lahir yaitu Wijayakusuma (Baginda Pamotan) dan Ranawijaya(Baginda Kertabumi).Jika dihitung mulai dari keluarnya Prasasti ini, Ranawijaya di tahun saka 1400 (1478M)masih sangat muda.
BalasSaya cenderung menyepakati bahwa yang gugur di tahun saka 1400 bukan putra bungsu Sang Sinagara, tetapi pamannya yaitu Suraprabhawa yang pernah menjadi baginda Pandansalas dan Tumapel.
Bagaimana menurut panjenengan? Nuwun.
Saya ada rencana dengan rekan rekan saya untuk membuat suatu game yang mengambil setting masa kerajaan Majapahit, dan saya tertarik dengan penjabaran yang anda paparkan di situs ini, dapatkah saya menghubungi anda untuk mencari informasi lebih lanjut? Terima kasih.
Balasmohon petunjuk gan...apa di jaman majapahit ada raja atau pembesar kerajaan bernama suroloyo ?
BalasSetahu saya tidak ada mas bro, salam
BalasSayapun setuju hal itu, nama kecilnya Bhre Kertabhumi. Salam
BalasHubungi kami via email : jwong833@gmail.com ....., salam
BalasKerajaan Majapahit berasal dari KERAJAAN JAWAKA, keturunan Indocina, Kambodia, Laos dan Selatan Thai. Menganut agama hindu buddha...juga mengamalkan budaya hindu buddha seperti dalam Tarian Jawa, Manahora, Wayang Kulit dan Kuda Lumping...nyata tidak punya keperibadian.
BalasSungguh hebat pendahulu kita, sedang yang di dukung IT canggih,mudah mudahan mampu mengikuti jejaknya,maju terus.......
BalasKepada yth penulis. ada peninggalan zaman majapahit berupa mahkota raja dibawah kerajaan majapahit, bisakah saya kontak person kpd penulis
BalasMohon petunjuk Mas kerjaan di jawa ada enggak uang bernama raden Notokaryo
BalasSilahkan anda meninggalkan komentar demi kemajuan dan perkembangan blog ini, mohon jangan melakukan spam ..... (pasti akan terhapus secara otomatis)