Saya tertawa terpingkal-pingkal, ketika pertama kali seorang rekan yang jauh-jauh datang dari Pulau Bali dengan membawa selembar tabloid yang menceritakan tentang Brahmaraja XI sebagai raja Majapahit-Bali. Siapa tidak tahu dia ? Dia hanyalah pelaku spiritual yang biasa berziarah ke situs-situs peninggalan Majapahit yang ada di daerah Trowulan dan sekitarnya, dahulu tempat tinggalnya berada di sekitar kolam segaran, Trowulan, dekat dengan kawasan makam putri Campa.
Dia raja Majapahit masa kini yang bergelar HYANG BATHARA AGUNG SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI. Lho, kok bisa ...., yang ada itu WILWATIKTA bukan WILATIKTA. Wilwa berarti buah maja, dan Tikta berarti pahit, jadi WILWATIKTA berarti Majapahit. Lalu Wilatikta itu artinya apa ya ... ? Satu hal lagi..., ia bernama BRAHMARAJA XI, terus BRAHMARAJA I sampai X itu siapa ya .... ? Rasanya dalam sejarah Majapahit tidak pernah ada raja yang bergelar Brahmaraja ... ?!!
Marilah kita tinjau kakawin Negarakertagama yang merupakan sumber sahih tentang sejarah kerajaan Majapahit. Dalam pupuh LXXXIII bait yang 3 dijelaskan tentang Brahmaraja demikian ini : "Mashurlah nama pendeta Brahmaraja bagai pujangga, ahli tutur ; putus dalam tarka, sempurna dalam seni kata serta ilmu naya ; Hyang brahmana, sopan, suci, ahli weda, menjalankan nam laku utama ....". Dari uraian pupuh ini jelaslah kepada kita siapa sebenarnya Brahmaraja tersebut. Dia adalah seorang Brahmana, sopan, suci, dan lain-lain, jadi jelas-jelas bukan raja Majapahit.
Lho dia ini raja Majapahit-Bali kok ..... ?! Wah ... tambah menggelikan, mana ada kerajaan Majapahit-Bali itu ... ? Dimana letaknya ? Mana peninggalannya ? Untuk penjelasannya mari kita tinjau kakawin Negarakertagama dalam pupuh LXXXIII pada bait yang 5, yang menjelaskan sebagai berikut : "Tiap bulan Palguna Sri Nata (Hayam Wuruk) dihormat di seluruh negara ; berdesak-desak para pembesar, empat penjuru, para perabot desa ; hakim dan pembantunya, bahkan pun dari Bali menghatur upeti ....". Dari penjelasan pupuh ini jelaslah bahwa "Bali menghatur upeti....", hal ini membuktikan bahwa Bali adalah merupakan kerajaan bawahan dari Majapahit, jadi kedudukan antara Majapahit dengan Bali tidak pernah sejajar. Jadi dalam hal ini tidak pernah ada yang namanya Majapahit-Bali.
Dilanjutkan pada artikel mendatang.
4 komentar
Majapahit-Bali sama dengan panggung sandiwara alias ketoprak humor ....
BalasAku rasa tidak pernah ada yang namanya Majapahit-Bali ... akal-akalan aja tuh
Balasbingung........
BalasBrahmaraja XI Raja Majapahit (Bali) ? Mana ada Majapahit di Bali ? Lucu .....
BalasSilahkan anda meninggalkan komentar demi kemajuan dan perkembangan blog ini, mohon jangan melakukan spam ..... (pasti akan terhapus secara otomatis)